Pages

Selasa, 23 Mei 2017

Hutan Pinus Malino



Menikmati akhir pekan dengan berlibur ke obyek wisata merupakan impian bagi setiap warga yang ingin melepaskan penat akibat menumpuknya pekerjaan. Salah satunya adalah berkunjung ke obyek wisata Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Malino yang berada di ketinggian 1.000 mdpl merupakan obyek wisata yang sudah melegenda sejak zaman kerajaan hingga zaman kolonial Belanda. Suasana dingin menusuk tubuh menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Melewati Sungguminasa, ibu kota Kabupaten Gowa kita akan disuguhkan indahnya Waduk Bilibili yang merupakan penyuplai air utama bagi petani di seluruh petani di Kabupaten Gowa maupun Kabupaten Takalar. Melewati Waduk Bilibi wisatawan akan disuguhkan pemandangan pegunungan yang menjulang tinggi. Akses jalan menyusuri Sungai Jeneberang yang merupakan sungai terpanjang di Sulawesi cukup memberi daya tarik tersendiri. Jalan menikung dengan jurang di kanan jalan sangat memicu andrenalin para pengunjung.

Sayangnya, akses jalan ini mengalami kerusakan cukup parah karena setiap hari dilalui ratusan truk bertonase melebihi kapasitas yang mengambil material bangunan di Sungai Jeneberang untuk menyuplai keburuhan properti di Makassar dan wilayah sekitarnya.

Suasana sejuk mulai terasa saat berada di Desa Pangngajian yang berjarak 15 kilometer dari Malino. Hutan pinus dan jajaran vila merupakan pemandangan pertama saat memasuki gerbang selamat datang. Setelah tiba pengunjung disuguhkan beberapa pilihan obyek wisata. Salah satunya obyek wisata hutan pinus dan kebun teh.  Sebelum ke hutan pinus, umumnya warga menyempatkan diri mampir ke pasar tradisional Malino yang menyediakan beragam buah-buahan dan kuliner produk lokal seperti buah markisa, apel dan alpukat. Jarak hutan pinus dan pasar hanya 1 kilometer. Di hutan ini, tersedia petualangan menunggang kuda. Untuk sekali tunggangan, pengunjung hanya perlu merogeh kocek Rp 10.000 untuk mengelilingi area sekitar hutan pinus. Umumnya, di tempat ini warga menggelar tikar dan menyantap makanan bersama keluarga di bawah rindangnya hutan pinus. 




0 komentar:

Posting Komentar

 

Catatan

Saya Memohon kepada para pengunjung untuk menghargai segala isi yang ada pada blog ini, kritik dan saran yang membangun tentunya saya harapkan juga demi kemajuan blog sederhana ini. Tak Lupa Saya mengucapkan terima kasih kepada para pengunjung Blog ini.